-
Notifications
You must be signed in to change notification settings - Fork 6
/
Copy pathpuisi.txt
50 lines (50 loc) · 23 KB
/
puisi.txt
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
*Bangku Di Teras Rumahku:* Di kala senja melebur mengelabu Di kala matahari sangat lelah dan tak mau lagi duduk berbincang Kelebatan malam tidak lagi memberikan ultimatum ketakutan Hingga jendela pun tertutup tidak membuatku turut masuk Kursi di teras teramat nyaman jika kamu disebelahnya Rasa sakit teramat berat hingga saat matahari masih ingin terduduk aku telah beranjak Mencoba mengeringkan luka dan berusaha merajut kembali Tidak ada kau dan matahari, aku masih berlama di sana Berteriak di dalam kerinduan Pada jiwa yang telah pergi **** *_BOT TAKAGISAN_*
*Menyerah:* Aku harus menyerah Sudah kucoba untuk bertahan namun tak kuasa Aku harus menyerah Besar harapanku untuk bertahan namun hati tak bisa lagi menerima Aku harus menyerah Rasa sakit ini sudah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah bergelimang darah Dan perasaanku terporak-poranda Aku harus menyerah Kan kututup semua lembar kisah mimpi indah hidup ini Cukup sudah sampai disini, aku menyerah.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Sembahyang Rindu:* Bahkan ombak pun menolak membawa rinduku padamu Bersama angin kusembahyangkan diri Mentakbirkan daun dan rumput Melambai jauh padamu Gelora doa dizikir ombak Mentasbihkan pasir-pasir Menghampar sepanjang waktu Kini baru kutahu Rindu bertahun kuwirid di angin malam Belum sampai padamu Seperti ombak pulang balik ke tepian Hanya deru zikirku yang lantang Seperti pekik pungguk memanggil bulan Tangisku mengeris lengang Menunggu kau datang Seperti menangkap bayang Di pancaran cahayamu yang cerlang.**** *_Nuryana Asmaudi SA_*
*Aku Kehilangan Parasmu:* Ya, kita pernah singgah ke pantai ini esudah kau kecup bibirku di sanur dan kuta Saat matahari berdiri di alis matamuPara bule yang berjemur memandangi kita Seperti ingin menerbangkan busur Ke angkasa: kuta mengikatkan cinta Tapi di tukad cebol kembali terlunta Seakan adam dan hawa berburu cinta Di bukit rahma bertemu pula Aku kehilangan parasmu Namamu tak mampu kuterjemahkan.**** *_Isbedy Stiawan ZS_*
*Sepi:* Tersebab Tak mungkin bisa bersama Maka aku selalu menuliskan syair hati Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku Lantas kau dan aku menjadi kita Hanya bisa memanggil ingatan untuk mengusir kesunyian Tapi ia datang tak pernah sendirian Selalu beserta kerinduan Terbayang suatu hari tangan kita terkait Terlelap bersama dibawah saku langit Sepi ini selalu menghantarkanku padamu.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Aku Mencintaimu:* Aku mampu bernarasi Aku mampu berimaji Aku juga mampu berpuisi Menuangkan segala kata hati Padamu aku mencintai Luasnya benua, tak seluas harapanku Indahnya senja sama indahnya dengan puisiku Aku lumpuh jika aku kehilangan Kehilangan segala lurusan bait juga kehilangan cinta sepertimu.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Hancur:* Seperti pisau tajam yang menusuk hati tak pernah bisa dilepas lagi menusuk sampai nurani tempat aku bingkai indah namamu Aku hanyalah serpihan puing yang rapuh ingin aku ceritakan kehancuran ini tapi, kau seolah tak peduli tak mampu kusatukan lagi kepingan hati.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Zona Pertemanan:* Aku ingat pertama kali melihatmu Kau masuk ke hidupku tanpa permisi Berputar bagai gasing di dalam pikiranku Entah kau milik siapa Kau tulus untuk selalu datang menyapa setiap hari Aku saja yang menolak dan lebih memilih menatap ke arah lain.**** *_Fiersa Besari_*
*Catatan Kelam:* Ruang perawatan adalah lebih baik Lebih sempurna ketimbang harus sehat berjalan wajar Lebih indah untuk sekedar pendar cahaya bulan Pada waktu di mana semua harus mendapat ultimatum untuk terus berjalan Tanpa arti jarak yang telah tertempuh Bila kau pergi sesaat setelah aku ada pada waktu Untuk apa senyum penyambutannya Bila tangisan tak bisa kau bendung pergi Sesaat setelah semua di mulai, ini telah usai Cerita kita bergegas berakhir.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Sahabat di Kala Hujan:* Terimakasih teman,Di tengah orang-orang yang berseragam,Di tengah awan yang mulai gelap Dan hujan memenuhi suara yang masuk ke telingaku Ketakutanku mulai memuncak Nuraniku menggigil Tapi kau membawakanku sebuah handuk Kau adalah pelangi Walaupun kau datang terlalu awal.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Rindu Sahabat:* Di kala malam datang Di saat itulah aku selalu merindukanmu Kamu yang dulu selalu bersamaku Kini kau telah jauh di negeri orang Kita terpisahkan oleh jarak yang begitu jauh.Andai kau tau Aku di sini selalu merindumu Aku rindu pada sosok dirimu yang begitu ceria Entah gimana keadaanmu sekarang.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Bagaikan Sepasang Sandal Jepit:* Mungkin kita selalu diinjak-injak,Atau bahkan kita selalu terlihat kotor Bahkan kita tak pernah berada di atas Tapi kita selalu berjalan bersama Tak ada aku, kau tak guna Tak ada kau, aku tak guna Inilah persahabatan kita Tak peduli dengan apa kata orang tentang kita Yang terpenting,Kita bermanfaat bagi mereka.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Bintang untuk Sahabat:* Malam nan suci dan sepi,Menarikku untuk keluar dari rumah.Kupandangi Langit malam.Ternyata bertaburkan Bintang yang tak terhitung jumlahnya.Andaikan ku seorang bidadari,Kuterbangkan diriku dan sahabatku ke langit ketujuh.Kuraih sebuah bintang terindah,dan kupersembahkan untuk sahabatku yang selalu menemaniku.**** *_Siti Halimah_*
*Di Koridor Sekolah:* Apa kabar Kau yang di sana? Tahukah kamu,Aku selalu tak percaya dengan semua ini Setiap pulang sekolah aku selalu di sini Karena di tempat ini, Di koridor sekolah kita selalu bersama,Bermain, dan tertawa Meskipun ragamu entah ke mana Dan jiwamu telah melayang Tapi dalam hati dan pikiranku masih ada kau, teman.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Motivator Sejati:* Sang sahabat utusan Tuhan Ajakan dan nasihat yang kau beri Jadikannya sosok yang berarti Guna dewasaku di masa depan Motivator sejati… Kau beri penataran ciptakan solusi dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran jadikan diri ini seputih melati Semangat motivasi yang tak pernah berhenti Dari pengalaman yang kau beri Ikhlas dan tulus arahanmu Tuk raih tujuan hidupku Motivator sejati… Janganlah kau pergi Dari kehidupanku ini Tinggalkan ku sendiri Urai muslihat berduri Dalam sepinya ide yang kumiliki.
*Penghianatan Sahabat:* Kau hadir Dalam suka dan dukaku Di kala sedih kau ada Di kala ku suka kau juga ada Kau adalah sahabatku Dulu…Secercah tawamu yang indah Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum Tapi kini Semua telah berubah Hitam tak jadi putih kembali Selama ini…Kutahu benar sifatmu Tapi kukeliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu Tlah dibuat akan mata ini Rasanya tak akan dapat kubedakan Mana kebaikan asli dan palsu Kau tusuk aku dari belakang Kau beberkan kejelekanku Kau hiasi kebausukanmu dengan basa-basimu Sungguh aku tak sangka Kau balas persahabatan ini dengan itu Mungki itu arti sahabat bagimu.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Menangislah Sobat:* Tak bisa ungkap dengan kata apapun Ini memang sangat membosankan Ini begitu melelahkan Bahkan, ini sangat menjengkelkan Tubuh seakan beku dalam bongkahan es Membeku tidak tahu kapan akan mencair Yaa… itu benar sobat Itu semua seperti sorot lampu panggung tanpa penonton Menerangi tubuh di dalam kegelapan Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata Ini sangat menyedihkan..Namun.. ingatlah sobat..Kau tidak sendiri Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas Karena itu akan membuatmu lebih baik Percayalah teman.**** *_Maulida_*
*Puisi-puisi Doa untuk Sahabat:* Tuhan terimakasih…Kau hadirkan dia jadi sahabatku…Sehingga tampak jelas arahku ke mana aku menuju…Tuhan terimakasih….Kau hadirkan dia jadi terangku…Sehingga tampak jelas jalanku kemana aku ayunkan langkahku…Berikanlah dia sinar cahaya-Mu tambahkan cantiknya Berikanlah dia suara-Mu tambahkan akal dan bijaknya Berikanlah dia kekayaan-Mu tambahkan rezekinya Berikanlah dia jalan-Mu bukakan jodohnya Berikanlah dia nafas-Mu panjangkan umurnya Dia yang semalam tersenyum dalam mimpiku.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Dia Ibuku:* Kala itu purnama sempurna Benderang cahayanya menyinari samudera Kala itu seorang wanita menderita Teriakkannya mengguncangkan nusantara Demi buah cinta yang terindah Dia meradang,, dia mengerang dengan bangganya Wahai dunia tau kah engkau Siapa wanita yang terhebat itu Dia….Ibuku.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Bunda dalam Cahaya:* Dia wanita bernama cahaya Hatinya memancar Tergurat dalam doa-doa Tangan kecilnya mengantar kami di gerbang cahaya Dia berjalan dengan cinta Dia berjalan menerjang luka Bahkan dia menempuh tanpa batas rasa Dialah Ibu dari segala cahaya Ibu dari semua luka kami Ibu dari jejak yang terukir dalam tinta sejarah.**** *_Romadona_*
*Untuk Ibu:* Saat azan berkumandang Memanggil sekalian umat Tenang alunan nada suara imam Melontarkan alunan mengingatkan insan pada pecipta Perlahan-lahan suara memasuki telinga Seolah tak ingin menyingung rasa Tenang seolah tidak terjadi apa-apa Dokter cina menyusun kata dengan senyuman indah Namun saat kata-kata tersusun di minda Nyata ucapannya menusuk masuk ke jiwa Tanpa di pinta air.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Dari Anakmu di Tanah Rantau:* Salah besar,Kalo yang dibahagiain mati-matian sosok pacar Orang yang terbilang baru kita kenal ketimbang Ibu Orang yang baru kita cintai ketimbang Ibu Orang yang bisa jadi esok, akan mengecewakan kita Kekasihmu selalu kau bilang cinta dan sayang Di rumah, Ibumu perlu cinta dan sayang pula Ahh.. Untung beliau yang paling mengerti tidak pernah marah atau bahkan sampai cemburu menguras hati dengan dia sang kekasih Kasihnya Ibu Cintanya Ibu Sayangnya Ibu Engga ada ujung finishnya Beliau takkan lelah sedikitpun mengurusimu Beliau takkan jenuh mendengar celotehmu Bahkan, Beliau akan lakukan sesuatu apapun untuk kebahagian kita Meski senyumnya harus selalu mengumpat dari rasa letihnya Gurat keriputnya menjadi saksi tulus kebaikannya tanpa kepura-puraan Sungguh, aku malu Saat diri ini lupa mengabarinya barang seminggu sekali Sibuk mengurusi hal lain, kesibukan yang lain Yang padahal ada sosok tangguh yang mengkhawatirkan keadaanku Tetap sehat selalu yaa Ibu Jaga Pola makanmu Aku rindu, dengan senyum tanpa kepalsuan seperti yang kadang orang lain lakukan untukku Aku rindu Ibu.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Tangisan Air Mata Bunda:* Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu Derita siang dan malam menimpamu Tak sedetik pun menghentikan caramu Untuk bisa memberi harapan baru bagiku Seonggok cacian selalu menghampirimu Secerah hinaan tak perduli bagimu Selalu kau teruskan cara untuk masa depanku Mencari harapan baru kembali bagi anakmu Bukan gundukan emas berlian yang kau inginkan Bukan ikatan duit yang kau mau Bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku Tapi permohonan hatimu untuk bisa membuatku bahagia Dan yang selalu kau ucapkan padaku Aku sungguh menyayangimu sekarang dan hingga kelak nanti Aku sungguh menyayangimu anakku, bersama dengan ketulusan hati ku.**** *_Monika Sebentina_*
*Orang Tua Istimewa:* Aku senang! Banyak sekali manusia Tapi kalian adalah yang istimewa Kalian menjaga ku dengan ikhlas dan penuh kasih sayang Ibu,Kau adalah malaikat tak bersayap Yang Tuhan turunkan untuk menjaga ku Yang selalu ada dalam hatiku Ayah,Kau adalah sosok orang yang tegas Kau susah payah bekerja,Untuk mencukupi kebutuhan keluarga Kau juga ada di dalam hatiku
*Doaku Bersamamu:* Ibu,Kau adalah cerminku Kata-katamu menggema di telingaku Kau bagai sinar rindu Tak pernah terganti Kau hanya satu Bu Aku tak pernah berpikir Bagaimana caraku berjalan Bagaimana caraku tersenyum Aku adalah kau Ibu Impianku terwujud karenamu Harapanku kau lukis dan kau ikat dengan simpul kasih Aku begitu kuat karenamu Ibu,Kau memberiku jalan Kini kuberikan jalan untukmu Menuju surga Karena semua ajaranmu Karena semua cintamu.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Aku Terlambat:* Ketika aku kecil Aku masih di pangkuanmu Aku tak paham saat itu Apa saja yang kau tuturkan Apa saja yang kau lakukan padaku Aku tak paham saat itu Bagaimana pengorbananmu Kau selalu mengajariku kebenaran Hingga aku dewasa kini Dan kini aku sadar Tapi sayangnya, kau sudah tak ada Aku merindukanmu Bu,.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Ada Engkau Ibu:* Ada Engkau Ibu Dalam gigil yang mengikis Ada Engkau Mendekap hangat hati Dalam tangis meringis Engkau datang menghapus perih Kala sepi merajai Ada Engkau membersamai Engkau suguhkan cinta Meski hatimu sengsara Ada tawa yang selalu Mekar di wajahmu Ada kasih lewat belaianmu Aku percaya Dan aku bahagia Karena ada Engkau Ibu.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Ibu:* Ku tau ibu Kau sembunyikan letihmu dalam senyummu Derita maam dan siang selalu menghampirimu Tak sedikitpun terhenti langkahmu Tuk bisa memberi harapan baru bagiku Kadang cacian pun menghampirimu Kadang pula hinaan melintasi jalanmu Namun, kau tak pedulikan itu Bahkan kau terus melangkahkan kakimu Demi tuk masa depan anakmu Ku tau ibu Bukanlah setumpuk emas yang kau harap dariku Bukan tumpukan uang yang kau minta dalam hasilku Bukan pula sebatang perunggu dalam kemenangan ku Namun, keinginan hatimu kebahagianku Kau selalu berkata padaku Tentang nasehat, pesan, dan rasa sayangmu Akupun begitu ibu Aku bisa apa untukmu Doalah yang selalu kupanjatkan untukmu.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Guruku:* Kau adalah sumber ilmu ku Kaulah pembimbingku Kaulah yang mendidikku Dengan sabar dan tulus Guruku Sungguh besar jasamu Kau yang tak pernah bosan Dalam mengajar dan membimbingku Engkau pahlawan tanpa tanda jasa Guruku Terima kasih Atas segala jasa-jasa Dan engkau pahlawanku.**** *_Amelia Prishanty_*
*Bersamamu, Guruku:* Ketika aku menatap langit Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku Aku dapat menggapai cita setinggi itu Ketika aku memandang samudera Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku Aku bisa merangkul mimpi seluas itu Ketika aku melihat gunung Beratnya takkan mampu kupikul di punggung Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu Berkatmu. Kumantap, kumemandang, kumelihat sisi lain dunia Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung Terhatur terima kasih untukmu, guruku.**** *_Yoga Permana Wijaya_*
*Pahlawan yang Terlupakan:* Cermatilah sajak sederhana ini, kawan Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula Sosok yang terkadang terlupakan Sosok yang sering tak dianggap Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini Ingatlah lagi kiranya apa jasanya Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya Bukan ia yang diharap menang Namun suksesmu dan suksesmulah menangnya Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini Karenanyalah kudapat tulis sajak ini Karenanyalah kau dapat baca sajak ini Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa Mungkin telah teringat olehmu kawan Mungkin telah kau terka jawabnya Ialah pahlawan dan orang tua kedua Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.**** *_Ahmad Muslim Mabrur Umar_*
*Tanah ini Darah Kita:* Aku tak ingin melihat bangsaku tersungkur Kalah oleh waktu Aku tak ingin melihat bangsaku tenggelam Oleh kehancuran dari penjajah Tekad setinggi langit Untuk tanah air ini Mereka berkorban Percaya diri penjajah pun mulai menyusut.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Pahlawanku:* Pahlawanku Bagaimana Ku bisa Membalas Jasa-jasamu Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi Haruskah aku turun ke medan perang Haruskah aku mandi berlumuran darah Haruskah aku tersusuk pisau belati penjajah Aku tak tahu cara untuk membalas jasa-jasamu Engkau relakan nyawamu Demi suatu kemerdekaan yang mungkin Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri Pahlawanku engkaulah bunga bangsa.**** *_Rezha Hidayat_*
*Pengorbanan:* Mengucur deras keringat Membasahi tubuh yang terikat Membawa angan jauh entah kemana Bagaikan pungguk merindukan bulan Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan Pagi yang menjadi malam Bulan yang menjadi tahun Sekian lama telah menanti Dirinya tak jua lepas Andai aku sang Ksatria Aku pasti menyelamatkanya Namun semua hanya mimpi Dirinyalah yang harus berusaha Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi.**** *_NN_*
*Pena:* Pena Kuikat ilmu dengannya Kutulis kisah sejarah bersamanya Pena Kugapai cita cita dengannya Tak lupa teriring doa dan usaha Sebagai wujud penghambaanku pada sang Pencipta Pena Bersamanya, kutulis cerita cinta berbau surga Agar manusia tak terjebak pada dunia yang fana Tak jelas asalnya, tak jelas pula hasilnya Pena Simbol peradaban dari zaman purba ke zaman aksara Di mana manusia tak lagi menghambakan diri pada mitos yang tak jelas asalnya Pena Dengannya, hidup manusia menjadi mulia Lantaran mencari ilmu untuk kesejahteraan dunia.**** *_Ade Lanuari Abdan Syakuro_*
*Lentera Pendidikan:* Langkah kaki menapaki jalan Tak tahu arah tujuan Bagai hidup tak berpedoman Seperti hidup dilanda kebodohan Hidup tanpa ilmu Bagai rumah tak berlampu Gelap bagai abu Seperti bayangan yang semu Pada siapa ku bertanya Tentang arti hidup yang sebenarnya Ketika ilmu tak kupunya Pendidikanlah yang menjadi jalannya Cahaya di tengah kegelapan Menerangi setiap kehidupan Menumpas segala kebodohan Yang merusak masa depan Semangat dalam meraih asa Tak pernah lelah dan putus asa Berdoa pada Sang Kuasa Sebagai generasi penerus bangsa.**** *_Putri Tarisa Dewi_*
*Taman Ilmu:* Musim kemarau panas berkepanjangan Musim penghujan hujan berdatangan Itulah hebatnya dirimu Panas hujan tetap untuk kau berdiri Kau hanya tumpukan bata merah Tulang mu hanya dari besi Seindah dirimu namamu sama Seburuk bentukmu tidak kurangi gunamu Kaulah taman kehidupan Tempat tertanam berjuta ilmu Bunga merekah terlahir darimu Hiruk pikuk pendidikan tertelan olehmu Tanpamu semua tampak bodoh Alangkah indahnya Jika dirimu berdiri dimana-mana Tanpa ada beda di desa dan kota Sayangnya kau bukan manusia Kakimu tertanam di bumi Tak bisa jalan kemana-mana.**** *_Nur Wachid_*
*Satu Kata, “Merdeka”:* Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan Sebuah harga yang harus dibayar Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa Semi terwujudnya satu kata Merdeka Detik ini bangsa kita telah merdeka Detik ini Indonesia telah merdeka Bangsa besar telah lahir Terwujud dengan semangat para pejuang Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan Demi satu kata Merdeka Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuranDarah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air Dengan bangga jenazahmu tersenyum Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati Semua demi satu kata Merdeka.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Terbanglah Indonesia:* Terbanglah Indonesia Terbang ke langit bebas Gapai bintang hingga jauh melambung Tunjukkan pada dunia merah putihmu Terbanglah Indonesia Takkan ada yang bisa mengikatmu Juga mengurungmu Kita bukan jangkrik di dalam kotak Kita bebas merdeka Terbanglah indonesia Terbanglah kemana kau ingin terbang Lihatlah kemana kau ingin lihat Cintailah apa yang kau ingini Kebebasan bersandar di raga kita Karena kita merdeka Terbanglah Indonesia Dunia harus tahu Indonesia bangsa yang hebat Bangsa yang menghargai perdamaian Namun takkan diam saat mereka merenggut kebebasan kami Takkan kita biarkan hak kita di injak-injak Terbanglah Indonesia Di ujung samudera kedamaian kita memuncah Berdiri di atas gunung Kita jaga laut kita-kita jaga bumi kita Takkan kita biarkan Indonesia hancur kembali Karena Indonesia sudah merdeka di tahun empat lima.**** *_Rayhandi_*
*Aku Bisa:* Aku tak lelah Aku hanya butuh dorongan Aku tak menyerah Aku yakin Aku bisa Ini bukan sebuah beban Tapi tantangan Pengalaman membuatku berani Berani hadapi tantangan Tak boleh takut gagal Karena setelah kegagalan akan ada kesuksesan Kegagalan adalah pembelajaran menuju sukses Aku yakin Aku pasti bisa.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Indonesiaku:* Betapa indahnya Ngeriku Laut berombak-ombak Awan berarak-arak Udara segar betiup-tiup Aku berdiri di atas gunung Berdiri di bawah langit Untuk melihat keindahan Indonesiaku Aku mempertaruhkan nyawa Bertahan diri di atas gunung Demi melihat keindahan alam Keindahan ciptaan Tuhan.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Menghijaulah Negeriku:* Oh negeriku Aku senantiasa menanti secercah harapan Melihat tanah air ini tumbuh hijau Meski ia semakin tua Oh negeriku Aku melihatmu semakin usang Yang tergerai dengan dentuman-dentuman industri Engkau pun terlihat semakin meredup Oh negeriku Kapankah kau akan kembali menghijau Dengan anginnya yang sepoi-sepoi Aku ingin menghabiskan sisa-sisa umurku Tuk melihat kau tersenyum kembali.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Pegunungan Hijau* Menjulang tinggi, hijau dan kaku Dan kabut selalu membungkusmu Serta awan selalu menyelimutimu Itulah kamu, oh gunungku Tak ada satupun yang membatasimu Termasuk hijan yang tidak sekalipun menggerusmu Tetap kokoh dan membisu Itulah kamu, oh gunungku Kala burung bernyanyi menyambut pagi Embun pagi berkilau tersirat sang mentari Pohon-pohon bergoyang seakan menari Memberi harapan dan impian yang tinggi Ini adalah puisi gunung Puisi tentang pegunungan Pegunungan yang hijau dan indah.**** *_Poltak. B_*
*Desaku:* Sawah mulai menguning Mentari menyambut datangnya pagi Ayam berkokok bersahutan Petani bersiap hendak ke sawah Padi yang hijau Siap untuk dipanen Petani bersuka ria Beramai-ramai memotong padi Gemericik air sungai Begitu beningnya bagaikan zambrud khatulistiwa Itulah alam desaku yang permai.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Lautan yang Indah dan Tenang:* Lautan yang indah dan tenang Terlihat ikan yang sedang berhurau riang Di balik terumbu karang yang tampak kokoh Bersama tanaman laut yang bergerak indah Manusia yang melihat itu sangat terpesonaIkan ikan berenang dengan ceria Air laut tampak tenang dan tidak bergelombang Suasana lautan sangat dan dan tenang.**** *_Rini Sita_*
*Alamku Telah Rusak:* Dulu jernih sungaiku Kini kotor sudah Dulu tinggi pohon-pohonanku Kini habis sudah Dulu cantik karangku Kini buruk sudah Kini sudah rusak alamku Karena tangan manusia Karena nafkah, lupa akan alam Egous merenggut kita semua Maafkan kami, Tuhan Damainya alam yang kau titipkan Kini rusak.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Tanah Airku:* Angin berdesir dipantai Burung berkicau dengan merdu Embun pagi membasahi rumput-rumput Itulah tanah airku Sawahnya menghijau Gunungnya tinggi menjulang Rakyat aman dan makmur Indonesiaku Tanah tumpah darahku Jaga dan rawatlah selalu Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan Disanalah aku menutup mata Oh….. tanah airku tercinta Indonesia jaya…...**** *_Haris Rahmat Nugraha_*
*Pesisir Pantai:* Ketika di pinggir pantai Aku mencoba pejamkan mata Melepaskan segala lelah dan beban yang ada Berbaring di bentangan butiran pasir dan dihias dengan cangkang-cangkang kerang yang cantik Sapuan ombak yang menghempas pasir amat indah dilihat Nelayan tengah menjaring ikan, menambah bagus pemandangan pantai saat ini.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Rembulan dan Mentari:* Waktu hari siang Aku selalu ingat kepada mentari Tetapi pada waktu malam datang Aku selalu ingat pada kawannya, rembulan Di antara keduanya bekerja saling melengkapi dalam rentang dua waktu ini mentari tak sedikit pun lelah menerangi Ia selalu curahkan cahayanya waktu siang hari Sementara si rembulan selalu menyinari malam panjangku Oh rembulan Oh mentari.**** *_BOT TAKAGISAN_*
*Dari Bentangan Langit:* Dari bentangan langit yang semu Ia, kemarau itu, datang kepadamu Tumbuh perlahan, berhembus amat panjang Menyapu lautan, menyapu hutan Mengekal tanah berbongkahan Datang kepadamu, Ia, kemarau itu dari Tuhan,yang senantiasa diam dari tangan-Nya. Dari tangan yang dingin dan tak menyapayang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap..**** *_BOT TAKAGISAN_*